hmmm... buka2 folder waktu SMA.. tersesat pada satu file yang sejenak membuaT otakQu bekerja untuk beberapa detik... mencoba mengingat2 file apa ini... ohh... ya..! ternyata naskah drama yang Qu buat waktu SMA... reading ulang tulisanQu zaman dulu... hmmm... sontak tak bisa Qutahan tawa ini... jadi inget kronologis drama itu... hmmm.. hanya sebagai pemeran di belakang layar... jadilah tu...
dapat point plusnya lagi... menjadi juara 1 untuk 2 peserta.. hahaha.. minim kali...!!!
posting ahh... buat kenangan2... :) ^_^
“Pahlawan sejati”
Babak pertama
Tampak seorang kacung sedang membereskan sebuah ruangan yang lumayan besar. Di sana di meja bagian sudut sana tergeletak tumpukan buku, setangkai bunga sederhana, kalender gantung dan secangkir kopi yang sudah dingin.
Tono :(membuka-buka tumpukan buku, setelah itu pandangannya tertuju pada kalender yang tergantung rapi di sisi kanannya). ’20 mei…hari selasa… berarti hari ini… yah hari ini… (bergumam).
Letnan :(masuk) “hey..! ngapain kamu di sini!!”
Tono :”hah…!! Letnan…!!”(gugup).
Letnan :”ngapain kamu di sini.. mau nyolong ya!”
Tono :(berusaha tenang)”apakah letnan sudah tidak bisa melihat lagi”
Letnan :”maksud kamu..!!!”
Tono :”tentu saja saya di sini bersih-bersih… lihatlah… ruangan ini bersih dan rapi, bukan?”
Letnan :”ehm… lumayan… tapi bukannya bersih-bersih ruangan itu tugas mak ijah!”.
Tono :”letnan lupa ya… mayor jenderal dourhayrizt telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengurus ruangan ini..”
Letnan :”pintar sekali kamu ngomong sekarang, mentang-mentang mendapat kepercayaan dari mayor”
( Mayor jenderal Dourhayrizt masuk)
Mayor :”sedang membicarakan apa letnan?”(berjalan mendekati meja) “sepertinya serius sekali”
Letnan :”oh… mayor…em tidak, saya tidak sedang membicarakan sesuatu yang serius, saya sedang mengobrol dengan kacung kesayangan mayor”
Mayor :”oh.. begitu…, asyik bukan mengobrol dengannya”.
Letnan :(mengangguk sambil tersenyum sinis)
Mayor :”oke letnan !!, ada apa kamu masuk ke ruanganku, tentu kau ingin melaporkan sesuatu… oya bagaimana rencana minggu lalu?”.
Letnan :”gagal mayor..!!! gagal…!!! Semuanya gagal !!!”.
Mayor :”apa maksudmu letnan…!!”.
Letnan :”semua rencana dan serangan yang telah kita susun gagal total!! Pasukan yang kita kirim untuk menghancurkan orang pribumi terjebak di perbatasan Jakarta-jogja. Pasukan dan persenjataan kita telah musnah bercampur dengan tanah…!! Pasukan kita telah di BOM duluan mayor…”
Mayor :”apa..!!! kenapa bisa jadi begini !!”.
Letnan :”sepertinya rencana kita telah bocor, ada yang memberitahukan kepada mereka tentang serangan ini, sepertinya ada mata-mata di sini..!!” (melirik kearah tono) “hey ngapain kamu masih tetap di sini, mau menguping pembicaraan kita ya…!!”
Tono :”maaf letnan, saya tidak bermaksud menguping pembicaraan letnan dengan mayor, saya Cuma mau meminta izin pada mayor untuk mengganti kopi yang sudah dingin ini dengan kopi panas, tapi berhubung letnan masih menyampaikan laporan penting, saya tidak berani memotong pembicaraan letnan”
Mayor :”ya sudah silahkan kau ganti kopi dingin ini”
Tono :”baik mayor”.(berjalan di perlambat dengan tujuan ingin mendengarkan kabar yang menurutnya bagus itu).
Mayor :”teruskan laporanmu letnan”
Letnan :”baik mayor, kegagalan kita tidak berhenti sampai di situ, orang-orang pribumi itu membalas serangan kita dengan mendirikan BUDI UTOMO..”
(tono yang sekarang berada di pintu keluar bersorak pelan mendengar laporan itu).
Mayor :”apa !!! mereka mendirikan BUDI UTOMO!!!”
Letnan :”benar mayor…”
Mayor :”siapa yang memprakasainya ?!”
Letnan :”budi utomo itu sendiri dengan beberapa pendukungnya mayor”
Mayor :”kurang ajar…!!! Lancang sekali mereka…!!! Mereka berani menantang kita terang-terangan letnan !” (mondar-mandir)”kau ada ide untuk mambalas tantangan mereka letnan..”
Letnan :”maaf mayor kali ini saya kurang bisa berfikir dengan tenang, tapi tadi pagi sersan david membisikkan kepada saya ide brilian untuk membalas tantangan mereka..”.
Mayor :”bagus..!!! suruh dia menghadap kemari..”.
Letnan :”baik mayor !!!”
Beberapa detik kemudian letnan masuk bersama sersan david.
Letnan :”sersan, silahkan kau ceritakan pada mayor ide brilianmu itu”
Sersan david:”baik letnan, begini mayor, menurutu saya, kita tidak usah terang-terangan membalas tantangan itu..”
Mayor :”maksud kamu”
(tono masuk membawa baki berisi secangkir kopi panas).
Sersan :”kita akan membalas tantangan itu dengan menggunakan taktik… mayor sendiri juga tahu priyayi-priyayi pribumi itu bermental tempe … kita iming-imingi dengan sejumlah uang , pasti mereka kan membelot dan tak mau lagi bekerja sama dengan BU”
Mayor :”maksud kamu kita akan menyuap priyayi-priyayi itu dengan uang untuk tidak mau bergabumg dengan BU”
Sersan :”benar mayor!”
Letnan :”iya dan kalau para priyayi itu tidak mau bergabunug dengan BU,tentu saja BU tidak akan berkembang dan justru akan mati…..”
Mayor :”yah bagus ide kamu benar-benar brilian”
(tono keluar membawa baki kosong)
Mayor :”lalu siapa yang akan mempengaruhi priyayi-priyayi goblok itu..?”
Letnan :”karena sersan yang mendapat ide brilian itu, sebaiknya sersan yang melancarkan siasat itu… pasti akan lebih tahu seluk beluk melaksanakan siasat itu..”
Mayor :”bagaiman sersan, sanggupkah kau mengemban tugas ini”
Sersan :”apa pun yang telah di gariskan mayor, saa akan berusaha menyanggupi. Saya akan mempengaruhi priyayi-priyayi berkelas atas yang sudah agak mapan, dan para priyayi berkelas bawah akan saya serahkan pada anak buah saya..”
Mayor :”baik, terserah kamu akan membagi tugasnya bagaimana yang penting saya hanya ingin mendengarkan keberhasilan, silahkan kalian kembali keruangan kalian untuk menyusun siasat itu !!!”
Letnan dan sersan :” siap mayor !!!”
(letnan dan sersan keluar dan mayor tersenyum puas sembari menyeruput kopi yang di bawakan tono tadi).
*******
Empat bulan kemudian setelah ide brilian dari sersan david.
Tono :(mengetuk pintu ruangan mayor jenderal dourhayrizt)
Mayor :”masuk!”
Tono :(berjalan perlahan-lahan sambil menunduk) ‘aku harus berani… yah aku harus berani..’ (berbisik pada dirinya sendiri)
Mayor:”ada pap tono..? kenapa kau tampak lesu, wajahmu seperti tertutupi rasa takut dan gelisah yang amat sangat..”
Tono :”anu…mayor,saya…saya…”
Mayor:”katakanlah tono kamu tidak usah takut”
Tono :”sebelumnya saya minta maaf mayor, em saya mau minta izin pulang kampong, penyakit adek saya kambuh lagi mayor… maafkan saya mayor, saya terlalu lancing meminta izin pada mayor, padahal tiga bulan yang lalu saya sudah minta izin pulang……… tapi kalau mayor tidak mengizinkan, tidak papa kok mayor…”
Mayor:”berapa hari kau di sana ?”
Tono :”paling Cuma tiga hari mayor”
Mayor:”baik…kau kuizinkan untuk pulang kampong…”
Tono :”tapi…mayor…”
Mayor:”apalagi tono?”
Tono :”em…anu mayor…anu…”
Mayor:”anu apa?! Uang?!”
Tono :”maaf mayor…kalau boleh gaji saya yang tiga bulan lalu saya ambil sekarang mayor…soalnya adek saya tidak hanya menginginkan kedatangan saya saja tapi juga gaji saya untuk biaya cuci darah…”
Mayor:”cuci darah..?”
Tono :”iya mayor…setiap tiga bulan sekali adek saya selalu cuci darah dan cuci darahnya itu nggak langsung di desa kami karena rumah sakit di desa kami nggak ada, jadi adek saya cuci darahnya di karanganyar langsung kekotanya, jadi menghabiskan banyak biaya…”
Mayor:”oh…begitu,tunggu sebentar,aku ambilkan dulu (membuka laci, mengambil segepok uang) ini tapi ingat ya…! Kamu jangan lama-lama di sana !”
Tono :”baik mayor… terima kasih mayor…terima kasih…”
Mayor:”you are welcome”
Tono membalikkan badannya berjalan menuju pintu keluar sembari berbisik “yes…berhasil…!! Dasar mayor goblok…!!!”
Babak kedua
Setelah keluar dari markas mayor jenderal dourhayrizt, tono tidak pulang ke karanganyar melainkan pergi ketempat dimana organisasi BUDI UTOMO berdiri.
Tono :(mengetuk pintu ruangan utama budi utomo, di sana hanya ada Budi utomo seorang).
Budi utomo :”masuk!!!”
Tono :”bisa minta waktu sebentar tuan…?’
Budi utomo :”oh…tono, masuklah… tidak usah basa-basi… (tono barjalan mendekati meja budi utomo) kemana saja kau selama ini… kukira semua rencanamu telah diketahui jenderal dour… sehingga kau tak mau lagi singgah kesini”
Tono :”maafkan aku tuan,memang jenderal dour belum mengetahui semua ini tapi letnan sialan itu mulai mencium gerak-gerikku… dia mulai mencurigaiku… makanya aku putuskan siasat baru untuk tiga sebulan sekali pulang kampong… agar kecurigaan letnan tengil itu berakhir…”
Budi utomo :”kau memang benar-benar hebat, maklumlah keturunan jenderal terkemuka…”
Tono :”sudahlah tuan tidak usah ungkit masalah itu lagi. Apa yang kulakukan ini belum bisa membalas kesalahan yang dilakukan bapak…… oya aku ada bocoran lagi… tapi sepertinya telat kusampaikan………”
Budi utomo :”apa itu tono, coba kau ceritakan”
Tono :”jenderal doer menjawab tantangan tuan dengan menggunakan taktik devide at impera “.
Budi utomo :”tantangan?!! Tantangan apa yang telah aku canangkan..?!!”
Tono :”mendirikan organisasi budi utomo”
Budi utomo :”jadi mereka menganggap kebijakanku ini adalah tantangan……
Oya kamu tadi bilang mereka menggunakan taktik devide at impera, maksudnya adu domba?”
Tono :”iya.., mereka mengadu domba priyayi-priyayi pribumi untuk tidak mau bergabung dengan BU”
BU :”Kurang ajar !!! licik sekali mereka !! pantas saja priyayi2 etan tidak mau bergabung dengan BU, malah mereka mendirikan perkumpulan regent bond setia mulia di semarang yang dengan jelas bertujuan mencegah cita-cita BUDI UTOMO…
Ternyata ada dalangnya toh…”
Tono :”aku benar2 terlambat… cepat sekali anak buah dour sudah menyebar sampai kesemarang… ini semua gara-gara letnan sialan itu…
Tapi tuan, saya dengar priyayi kelas bawah yang mengambil alih anah buah sersan david dan kurasa mereka belum menyelesaikan tugas dengan baik. Sebaiknya kita cepat bergerak mendahului mereka mendatangi priyayi2 yang mereka anggap berkelas bawah… priyayi karanganyar misalnya…”
BU :”kau benar… aku sendiri telah meminta priyayi karanganyar , tirto kusomo untuk bergabung dengan BU”
Tono :”dia bersedia…?”
BU :”dia bersedia… itu tandanya anak buah sersan david belum bergerak sampai sana … (mengambil telepon genggam) tirto…masuklah keruanganku”
Selang beberapa detik priyayi tirto kusumo memasuki ruangan BU.
Tirto kusomo:”ada yang bisa saya lakukan, tuan?”
BU :”bersediakah kamu membantuku mengajak para priyayi untuk bergabung dengan BU…”
Tirto :”tentu saja saya bersedia tuan?, saya sendiri tuan? (menoleh kearah tono).
BU :”tidak, kau akan dibantu oleh tono selam tiga hari ini… benarkan tono…?”
Tono :”benar tuan”
BU :”setelah itu kita akan mengadakan kongres BUDI UTOMO selama tiga hari ini”
Tirto :”apa tidak terlalu terburu2 tuan. Apa tidak sebaiknya kita selesaikan dulu rencana untuk mengajak para priyayi untuk bergabung”.
BU :”kalian berdualah yang menyelesaikan rencana itu. Tapi di samping itu kita juga akan mengadakan kongres BU untuk meyakinkan para priyayi bahwa BU ini bertujuan mulia untuk membuat Indonesia bangkit dari keterpurukan. Bagaimana menurutmu tono?”.
Tono :”suatu kebijakan yang pantas diacungi jempol”
BU :”ya sudah mulailah kalian melaksanakan tugas ini, membuat Indonesia bangkit dari keterpurukan”
Tono dan tirto:”siap tuan…!!!”
*******
Di markas jenderal dourhayrizt.
Letnan dan sersan david mengetuk pintu ruangan jenderal dourhayrizt.
Mayor :”masuk…!!”
Letnan :”sedang sibuk mayor…?”
Mayor :”tidak… kalian tentu ingin melaporkan sesuatu, bukan?”
Letnan :”iya mayor, sersan david mau melaporkan hasil dari siasat briliannya… silahkan sersan…”
Sersan :”baik letnan. Mayor rencana kita berjalan lancer, priyayi2 pribumi itu sangat gampang dipengaruhi, malah sekarang mereka mendirikan perkumpulan regent bond setia mulia di semarang yang bertujuan mencegah cita2 BU…”
Mayor :”bagus..!! kerja kalian bagus… aku bangga pada kalian… nanti malam kalian kuizinkan untuk bersenang-senang di pondok manapun yang kalian yang mau…
Sersan :”terima kasih mayor…”
Letnan :”sepertinya ruangan ini agak kucel, dimana kacung sialan itu…, sudah dua hari ini aku tak tampak dengannya…”
Mayor :”dia pulang kampung selama tiga hari..”
Letnan :”oohh… pulang kampung…, pulang kampung kekampungnya apa pulang kampung kemarkas BUDI UTOMO…”
Mayor :”kamu itu ngomong apa sih letnan… tono itu pulang karena penyakit adeknya kambuh lagi… (diam) kalau dia memang mata2 BU, kenapa dia pulangnya 4 bulan sekali padahal siasat itu kita susun 4 bulan yang lalu…”
Sersan :(diam)
Letnan :(diam)
Mayor :”kau tahu…!!! Tono itu tulang punggung adeknya… dan ini tidak akan mungkin terjadi jika aku tidak melakukan kesalahan itu…
Letnan :(diam)
Mayor :”kau tahu…!!! Mayor jenderal duurstyldsevelt… jenderal terkemuka di negeri belanda… jenderal yang menikah dengan wanita pribumi… dia adalah sahabatku… dan sekarang dia telah tiada… kau tahu siapa yang membunuhnya…?! Akulah yang membunuhnya! Gara2 wanita pribumi yang pada akhirnya aku bunuh juga… dan kau tahu siapa jenderal duurstyldsevelt dan wanita pribumi itu…?!. Mereka adalah orangtua tono…!!! Aku menyesal telah membunuh saudaraku sendiri… orang belanda… orang2 kita… jenderal kita……………… ya sudah! Aku pengap tinggal di ruangan ini, aku mau keluar… tolong panggil mak ijah untuk membereskan ruangan”(mayor jenderal dourhayrizt keluar meninggalkan letnan dan sersan david yang saling menatap penuh Tanya)
Babak ketiga
Letnan dan sersan david keluar dari ruangan mayor jenderal dourhayrizt dengan wajah tegang.
Sersan :”tak kusangka ternyata tono adalah keturunan almarhum mayor jenderal duurstyldsevet… pantas saja dia begitu disayangi oleh mayor…”’
Letnan :”iya…! tapi aku benci banget dengan kacung sialan itu… gara2 dia, kita melihat mayor dengan ekspresi wajah marah… dan aku juga tidak yakin tono tengil itu sepolos yang mayor kira, besar kemungkinan dia memanfaatkan kepercayaan mayor untuk balas dendam pada mayor karena mayor telah membunuh orangtuanya”
Sersan :”tapi kurasa tono tidak tahu kalau yang membunuh orangtuanya adalah mayor… kita aja baru tahu sekarang… tapi bisa juga ya…”
Letnan :”ya sudahlah jangan terlalu kau pikirkan, kau kembali saja keruanganmu… persiapkan dirimu untuk bersenang2 nanti malam, aku akan kedapur menyuruh mak ijah untuk membereskan ruangan mayor”
Sersan :”tumben sekali letnan mau pergi kedapur… setahu saya letnan itu paling anti pergi kedapur apalagi bertemu dengan orang pribumi yang berstatus kacung”
Letnan :”aku ingin mencari tahu semua tentang kacung sialan “(berjalan menuju dapur meninggalkan sersan david yang keheranan)
Sersan :”sebegitu bencinya dia dg kacung itu…”(menggeleng2kan kepala).
*******
Di dapur. Hanya ada mak ijah seorang.
ijah :”letnan?!... ada apakah gerangan sampai letnan datang kemari. Kalau letnan butuh sesuatu tinggal manggil aja… pasti mak ijah dg segera menghadap letnan”
Letnan :”bikinkan aku teh manis”
ijah :”ba..baik letnan (bergegas membuatkan pesenan letnan, tapi mak ijah keheranan melihat letnan yang masih tetap berdiri disampingnya) letnan kembali keruangannya saja nanti ijah antar keruangan letnan”
Letnan :”tidak usah. Aku pengen minum di sini.
ijah :”baik letnan”
Letnan :”jah… menurut kamu tono itu orangnya bagaimana sih”
ijah :”maksud letnan”
Letnan :”ya… dia itu orangnya bagaimana… dia jujur nggak?”
ijah :”jujur banget… dia itu baek hati… tidak sombong… suka menolong… selalu menghormati orang yang lebih tua dari dia…”
Letnan :”em… (manggut2) sepertinya kamu kenal banget ya…”
ijah :”ya jelas donk letnan… wong dari kecil selalu awor… ini letnan tehnya”
letnan :”thank you… oww… teh panas ya! Aku minta yang dingin orang mau kuminum di sini…”
ijah :”ya sudah biar ijah ganti”
letnan :”kamu dengan tono tinggal satu desa?”
ijah :”ya… nggak satu desa sih, desa tono disebelah desa saya. Tapi saya sering main ketempat tono, tono juga begitu…”
letnan :”ijah sering main kerumahnya? Ngapain? Masakin adeknya tono ya?”
ijahy :”adek? Adeknya siapa? Adeknya tono? Wong tono aja nggak punya adek”
letnan :”apa!! Jadi tono nggak punya adek!!”
ijah :”dulu sih dia punya adek, ratmi, satu2nya adek yang sangat dia sayangi tapi setelah ke2 ortunya meninggal adeknya sering sakit2an satu bulan kemudian dia meninggalkan tono untuk selama2nya”
letnan :(manggut2)
ijah :”ini letnan the dinginnya”
letnan :”thank you(meminum the dingin buatan ijah sebanyak dua tegak, setelah itu melangkah pergi meninggalkan ijah… ketika langkah yang ke4, dia kembali menemui ijah) oya kau di suruh membereskan ruangan mayor… sekarang!!”
ijah :”baik letnan”
letnan melangkah pergi.
Ijah :”aneh banget letnan hari ini. Nggak biasanya dia mau ngobrol dengan kacung seperti aku… dan minta dibikinin teh dingin Cuma diminum 2 tegak dasar orang lagi berpunya nggak tahu mubazr apa…
*******
Satu hari kemudian di ruangan mayor.
Tono :(masuk membawa baki berisi secangkir kopi panas)
Mayor :”kau sudah kembali rupanya… bagaimana keadaan adekmu?”
Tono :”yah… lumayam mayor”
Letnan dan sersan david :(mengetuk pintu)
Mayor :”masuk!!!”
Tono :”ya sudah mayor saya permisi dulu…”
Mayor :”kamu mau kemana?”
Tono :”saya mau menyapu halaman mayor…”
Mayor :”kalau kamu masih capek nggak usah bekerja dulu istirahat saja… perjalanan karanganyer-jakarta melelahkan bukan? Lagian nanti bisa di sapu ijah”
Tono :”tidak papa kok mayor, kasian ijah sudah 3 hari kerja sendirian, lagian halamannya sudah sangat kotor… permisi mayor…’
Mayor :”yah… dia memang anak yang baik”
Letnan :(berbisik)”baik?!! Baik dari jidatnya!!!”
Mayor :”ada apa letnan, sersan ! … oya bagaimana hasil kerja anak buahmu sersan…?!”
Sersan :”itulah yang akan kami laporkan mayor”
Letnan :”sebaiknya kau panggil saja anak buah itu untuk melaporkan langsung pada mayor”
Sersan :”baiklah aku akan memanggil anak buahku dulu”
Sersan keluar. Dua menit kemudian masuk bersama seorang serdadu.
Sersan :”sekarang, kau laporkan hasil kerjamu pada mayor”
Serdadu :”baik sersan!! Begini mayor, siasat itu tidak bisa kita jalankan dengan lancar. Rombongan budi utomo telah lebih dulu mempengaruhi priyayi2 berkelas bawah, jadi priyayi2 itu sudah tidak menggubris omongan kami. Mereka sudah bekerja sama dengan BU”
Mayor :(memukul meja dengan keras.berdiri)”apa!!! Dasar kalian lelet!!! Tidak becus!!!”
Letnan :”tenang mayor tenang…! Biarkan dia menyelesaikan laporannya”
Mayor :(menghela napas. Kemudian duduk)
Sersan :”teruskan laporanmu”
Serdadu :”para priyayi berkelas bawah itu mendukung dan bekerja sama dg BU. Hal itu menyebabkan pancaran etnonasionalisasi BU semakin bertambah dan dengan bangganya BU mengadakan kongres BUDI UTOMO pada tanggal 3-5 oktober lalu”
Mayor :”kurang ajar!!! Kurang ajar kau budi utomo!!! BEDEBAH!!! Awas kau budi utomo!!! Tunggu pembalasanku!!!”
Sersan :”tanggal tiga sampai lima … berarti tiga hari yang lalu ya letnan ya…”
Letnan :”kau betul sersan, dan tiga hari yang lalu kalau tidak salah kacung kesayangan mayor itu pulang kamopung, bukan?”(melihat kearah mayor)
Mayor :”apa maksudmu letnan!”
Letnan :”sudahlah mayor… mayor jangan hanya terpaku dg masa lalu… lihatlah reality nya. Tiga hari yang lalu BUDI UTOMO mengadakan kongres dan bertepatan dg hari itu kacung sialan itu pulang kampung. Apa ini tidak cukup untuk di jadikan bukti!!!”
Mayor :”kau benar letnan, tapi bisa saja ini suatu kebetulan”
Letnan :”heh!!! Kebetulan!!! Kebetulan mayor bilang!!! Kalau seandainya kacung itu berbohong apakah itu juga suatu kebetulan?”
Sersan :”maksud letnan tono berbohong?”
Letnan :”jelas!!! Asal mayor tahu kacung itu telah membohongi mayor! dia itu tidak mempunyai adik. Adiknya telah meninggal 10 tahun yang lalu. 1 bulan setelah orangtuanya meninggal...!”
Mayor :”darimana letnan tahu?”
Letnan :”dari teman akrabnya, ijah. Jadi buat apa kacung itu pulang kampung kalau adiknya sudah meninggal. Sudah jelas bukan, kacung sialan itu bersekongkol dengan BUDI UTOMO”
Mayor :”kurang ajar!!! Kurang ajar kau tono!!! Dasar kacung sialan!!! Pengkhianat!!! Dimana dia sekarang!!”
Serdadu :”dia ada dihalaman mayor”
Mayor :”ayoh kita kesana!!! Kita persatukan dengan keluarganya di neraka!!!”
Letnan, sersan, dan serdadu :”siap mayor!!!”
*******
Di halaman tono sedang menyapu dengan asyiknya.tiba2 mayor jenderal dourhaayrizt bersama dg letnan,sersan, dan seorang serdadu datang menghampirinya dg wajah penuh amarah.
Letnan :”tangkap dia!!!”
Sersan david dan serdadu itu dg sigap menangkap tubuh kurus tono.
Tono :”hah!! Apa2an ini… sersan.. apa2an ini kenapa kalian menangkapku… mayor ada apa ini?”
Mayor :”sudahlah tono!!! Kau tidak usah brpura2 lagi. Aku sudah tahu semuanya!!!”
Ijah keluar karena mendengar suara mayor yang menggelegar begitu keras. Dengan tergopoh2 ijah ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan pisau dan bawang merah masih ditangannya.
Tono :”maksud mayor?”
Letnan :”sudahlah kau tidak usah berlagak bodoh!!! Bersiap2lah karena sebentar lagi kau akan kukirim ke neraka!!!”
Tono :”ha..ha..ha..ha.. tidak kusangka aku akan ketahuan saat ini… dasar mayor goblok!!! Mau2nya dikibulin seorang kacung seperti aku… ha..ha..ha.. mana ada orang cuci darah setiap 4 bulan sekali… mana ada mesin cuci darah di karanganyar… ha..ha..ha.. dasar mayor goblok”
Mayor :”kurang ajar!!!
Letnan :”tutup mulutmu!!! Kalau tidak peluru ini yang akan membungkam mulut busukmu untuk selama2nya…”
Tono :”silahkan!!! Aku tidak takut dg peluru topengmu itu… lagian aku juga lebih memilih mati daripada bertatapan dg wajah bangsatmu itu…”
Letnan :”kurang ajar!!!”
Ijah :”jangan letnan… jangan!!!”
Letnan :”heh!! Babu sialan tidak usah kau ikut campur”
Ijah :”jangan letnan… jangan saya mohon letnan jangan tembak tono…”
Letnan :”kau pikir kau siapa!!!”
Tono :”kau sendiri siapa letnan!!! Ini negeri kami… dank au tiada hak menanyakan siapa kami…!!! Dasar penjajah!!! Pengecut!!! Enyah kau dari negeri kami…”
Letnan :”rupanya kau sudah tidak sabar tono… nikmatilah peluruku ini kacung sialan…” doooooooorrrrrr!!!!!
Ijah :”tonooooooooooooooooooooooo” berlari mendekati tono.” Tono… maafkan aku tono… ini semua salahku… maafkan aku tono… maafkan aku…
Tono :”su..dah..lah… kau….ti…dak…salah…i…jah…”
Ijah berlari mendekati letnan.
Ijah :”letnan… ijah mohon tono jangan ditembak lagi… ijah mohon letnan… mayor… tolonglah tono mayor tolong bawakan tono ke RS… Tolonglah kacung kesayangan mayor…. tangan biarkan dia pergi mayor…
Tono :”su..dah..lah..i..jah..kau…ja..ngan memohon… dg ma..khluk..bangsat…itu…
Mayor :”letnan… sersan ayo kita tinggalkan babu2 sialan itu…”
Ijah :”mayor… ijah mohon tolong bawakan tono ke RS… Ijah mohon mayor…”
Mayor :”lepaskan kakiku…”
Ijah :”ijah tidak akan melepaskan kaki mayor sampai mayor mau menolong tono…”
Letnan :”kau pikir kau tu siapa!!!”(menendang ijah sampai jatuh dan melepaskan pegangannya)
Mayor :”dasar babu sialan!!!”
Ijah :”aku harus menebus kesalahanku…. Yah !! aku harus mengikuti jejak tono… (berlari mendekati mayor) mayor……”
Mayor dan yang lain menoleh
“cresshhhhhkhh”
Mayor :”akhhhhh”
Sersan serdadu dan letnan:”kurang ajar!!!”
Tono :”i…jah… a…was…..”
Dooorrrrrrrrrr!!!
Ijah :”akhhhhhhh”
Tono :”i…jah….”( mendekati ijah)
Ijah :”to…tono”
Serdadu + sersan :”mayor… mayor… bangun mayor…!!!”
Letnan :”mayor… bangun mayor…
Tono :”kenapa kau nekat melakukan ini ijah…”
Ijah :”aku ingin membalas kesalahanku tono… aku ingin mengikuti jejakmu… biarlah aku mati bersamamu….
Letnan :”mayor… bangun mayor…. mayooooooooooooor, ini semua gara2 babu sialan itu DASAR BABU2 SIALAN TERIMALAH GAJIMU UNTUK HARI INI…”
Tono :” ijah.. awas ijah…”
Dooorrrrrrrrrrrrrrr!!!
Ijah :”akhhhhhhhhhhh”
Dooorrrrrrrrrrrrrr!!!!
Tono :”akhhhhhhhhhh”
Bertambahlah nyawa2 yang hilang yang tetap bersikukuh mempertahankan Indonesia . Yang bersikukuh membangkitkan semangat bangsa untuk selalu sedia dan setia membela dan mempertahankan Indonesia . Sayup2 terdengar alunan lagu gugur bunga yang mendayu2 seakan menghantarkan nyawa2 pahlawan sejati keharibaan-NYA.
Astagfirullah... knpa aQ ini... besok mau presentasi Biokimia.. koQ asyik2an ngutak-ngatik blog...
udahan ahh... time for study... just for study.. wa i ting!!! semangat!!! ^_^
Astagfirullah... knpa aQ ini... besok mau presentasi Biokimia.. koQ asyik2an ngutak-ngatik blog...
udahan ahh... time for study... just for study.. wa i ting!!! semangat!!! ^_^