Viyan__Princess Seo... pugisu poenyya

Demi Cinta dan Segala Bahagia yang dibuahkan cinta

Monday, March 28, 2011

teori atom

MATERI PEMBELAJARAN TEORI ATOM BOHR
  1. Pengenalan sejarah teori atom Bohr.
  2. Gagasan kunci model atom Bohr.
  3. Postulat  dasar model atom Bohr.
  4. Model atom Bohr.
  5. Kelebihan dan Kelemahan teori atom Bohr.

1.       1.  Pengenalan sejarah teori atom Bohr.
            Di awal abad ke-20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun 1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari. Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi, maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang dilalukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom-atom gas memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.
Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila elektron dalam orbit atom menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat keluar menuju orbit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu kuantum energi, elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom.

2. Gagasan kunci model atom Bohr.
Dua gagasan kunci adalah:
  • Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momentum yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
  • Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

3. Postulat  dasar model atom Bohr.
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, antara lain :
    • Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika klasik.
    • Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan 2π.

  • Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
  • Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke keadaan energi lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.

4. Model atom Bohr.
”Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)”
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.
Menurut Bohr :
Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti. (John Gribbin, 2005)”


Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen, walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoritis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.            

Bila elektron menempati orbit pertama (n=1), dikatakan bahwa atom hidrogen dalam keadaan dasar(ground state) karena atom ini mempunyai energi terendah yang umumnya dicapai pada temperatur kamar untuk hampir sebagian besar unsur maupun molekul. Untuk keadaan tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu n>1 untuk atom hidrogen, dikatakan atom dalamkeadaan tereksitasi yang tentunya relatif kurang stabil daripada keadaan dasarnya.

 
5. Kelebihan dan Kelemahan Teori atom Bohr.
Kelebihan
·         Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen
·         Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet.
Kelemahan
·         Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan spektrum selain atom hydrogen
·         Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine structure) pada spektrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan.
·         Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks, Intensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi, serta Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.
 Teori Atom Bohr

Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
Kompetensi Dasar    :  1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
Tujuan Pembelajaran :
Produk
  1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teori atom Bohr.
  2. Siswa dapat menunjukkan kelemahan dan kelebihan teori atom Bohr berdasarkan fakta eksperimen.
Proses      
  1. Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam Reading Guide (PR) yang ada dalam bahan ajar sebelum guru memberikan materi yang akan disampaikan.
  2. Siswa dapat melakukan diskusi terhadap hasil kajian yang telah dilakukan sebelumnya.
  3. Siswa dapat menarik kesimpulan terhadap diskusi hasil kajian yang telah dilakukan.
  4. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil kajian yang telah dilakukan.
Psikomotor
  1. Siswa dapat mencari dan membuka halaman web tentang teori atom Bohr di website yang telah ditetapkan Guru. 
Keterampilan sosial
  1. Siswa dapat berdiskusi dengan teman satu kelompoknya.
  2. Siswa dapat mengkomunikasikan secara lisan mengenai hasil dan kesimpulan yang dapat diambil dari kajian tentang teori atom Bohr yang telah dilakukan.
SUMBER:

Tuesday, March 15, 2011

Dicarboxylic acids

Dicarboxylic acids are organic compounds that contain two carboxylic acid functional groups. In molecular formulae for dicarboxylic acids, these groups are often written as HOOC-R-COOH, where R may be an alkyl, alkenyl, alkynyl, or aryl group. Dicarboxylic acids can be used to prepare copolymers such as polyamides and polyesters.
In general, dicarboxylic acids show the same chemical behaviour and reactivity as monocarboxylic acids. The ionization of the second carboxyl group occurs less readily than the first one. This is because more energy is required to separate a positive hydrogen ion from the anion than from the neutral molecule.

"Ilmu itu milik Allah, dimanapun kita mencarinya, asalkan dengan sungguh-sungguh dan niat terbaik karena Allah, pasti akan didapatkan"